Tirtayatra PGK, Minggu 26 Mei 2019
Dalam Ajaran Hindu kita mengenal Sad Dharma,
yang terdiri dari:
Dharma Wacana : Ceramah Agama
Dharma Tula : Tanya jawab agama
Dharma Gita : Nyanyian agama
Dharma Sadhana: Merealisasikan ajaran Dharma dalam kehidupan sehari-hari
Dharma
Santi : Suatu
pertemuan untuk saling memaafkan kesalahan dan berjanji tidak mengulanginya
Dharma
Yatra : Suatu
perjalanan suci yang bertujuan untuk memperoleh kesucian
Dharma Yatra sering disebut dengan Titra
Yatra yang berarti perjalanan suci untuk mencari Tirta Amerta
Tirta dalam Kitab Suci Rg Weda 1.23.22
Idam aapah pra vahata, Yat kim ca duritam mayi
Yad vaaham abhidudroha, Yad vaa sepa
utanretam
Ya Tuhan Yang Maha Esa, penguasa air yang
Agung lenyapkanlah dosa-dosa hamba meskipun kami telah mengetahui bahwa
perbuatan itu tidak semestinya kami lakukan.
Jika ada noda pada tubuh/pakaian kita maka
airlah yang dapat membersihkannya.
Dan ternyata dalam mantra ini dosa pun
dapat dilenyapkan dengan tirta
Dalam Kitab Sarasamuscaya itu ada khusus
judul tentang Tirtayatra yaitu sloka 277-279
Akrodanasca rajendra, Styacilo dridhavratah
Aatmopamasca bhuutesu, sa tirtaphalamasnute
Sadaa daridrairapi hi sakyam, praptum
naraadhipa
Tithabhigamanam pun-yam, yajneerapi visisyate
Sarasamuscaya 277: (Orang yang berprilaku
tidak marah, teguh pada bratha, kasih sayang terhadap semua mahkluk, akan
mendapatkan pahala dari perjalanan tirtayatranya)
Sarasamuscaya 279: (Keutamaan Tirtayatra
itu amatlah suci, lebih utama dari penyusian dengan
Yadnya yang lain dan dapat dilaksanakan
oleh orang yang tidak punya harta sekalipun)
Apa Yang harus dilakukan saat melaksanakan
Tirtayatra? Sesuai dengan tema tirtayatra kita hari ini yaitu melalui
Tirtayatra kita tingkatkan kualitas sradda dan Bakti peserta didik PGK, maka Selama melaksanakan tirtayatra
(perjalan suci) para yatri (peserta) akan mendengarkan cerita-cerita mengenai
tokoh sejarah atau tempat yang dikunjungi (Sravanam), pada saat tertentu juga
turut menyanyikan kidung suci keagamaan atau menyebut-nyebut nama Tuhan
berulang-ulang (kirtanam), dalam perjalanan selalu mengingat Tuhan dengan
segala manifestasinya (Smaranam), melakukan pemujaan di Pura Halim
(Arcanam),
juga ada kesempatan membaca cerita-cerita suci keagamaan atau sloka-sloka kitab
suci (Wandanam), selalu berusaha mengabdi kepada Tuhan dengan
jalan mengekang rasa ego atau ahamkara (Dasyam), ada juga yang melakukan
pemujaan dengan merebahkan diri tertelungkup di hadapan yang dipuja, Tuhan,
cara ini dikenal dengan istilah "memuja kaki padma Tuhan" (Padesevanam)
OKI maka melakukan tirtayatra dianggap sungguh-sungguh utama, lebih suci dari
pelaksanaan Yadnya lainnya.
2. Tempat-tempat Tirthayatra.
Pada umumnya Tirthayatra dilakukan di India dengan
mengunjungi tempat-tempat suci yang ada kaitannya dengan sejarah turunnya wahyu
Weda yang diterima para Maha Rsi yang kemudian disebarkan dan dikembangkan
untuk pembinaan umat manusia. Tempat-tempat tersebut yang dianggap suci antara
lain : sumber mata air seperti Sungai Gangga, Sungai Yamuna, Sungai Saraswati
dan lain sebagainya. Demikian juga diketinggian yaitu di Gunung seperti
Pegunungan Himalaya dan sekitarnya. Ditempat-tempat seperti inilah diyakini
dapat mensucikan diri baik lahir maupun bathin.
Bagi umat Hindu di India biasanya mereka melakukan
Tirthayatra adalah minimal mengunjungi 7 (tujuh) tempat suci antara lain:
11. Badrinath, Sebuah
tempat suci di lereng Himalaya bekas pertapaan Maha Rsi Vyasa (Vedavyasa/Krsnadvaipayana)
penyusun kitab suci Veda, Bhagawadgita, Mahabharata dan lain-lain.
2.Haridvar, yaitu
tempat suci di hulu sungai Gangga dan tepi sungai Gangga bernama Brahmakunda
diyakini sebagai tempat turunnya amerta.
3. Ayodhya adalah kota
suci tempat lahirnya Sri Rama.
4.Benares atau
Varanasi, pada jaman dahulu disebut Kasipura (Mandira) dan Dharmasala (Asrama).
5.Prayag atau Triveni
yaitu sebuah kota tempat bertemunya tiga sungai suci di India yaitu sungai
Gangga, sungai Yamuna dan sungai Saraswati. Pertemuan ini disebut Triveni (di
Bali disebut Campuhan). Kota ini juga bernama Allahabad.
6. Mathura adalah salah
satu kota suci tempat lahirnya Sri Kresna.
7.Vrindawan atau
Brindaban yaitu tempat suci bekas Sri Kresna bermain-main semasih muda bersama
para Gopi.
Umat Hindu di Indonesia biasanya melakukan Tirthayatra ke
Pura-Pura atau Candi-Candi Hindu yang memiliki nilai sejarah dan nilai
spiritual. Dang Kahyangan yang ada kaitannya dengan perjalanan para Maha Rsi
dalam mengembangkan ajaran agama Hindu di Bali. Khusus di Bali tempat-tempat
suci guna melaksanakan Tirthayatra antara lain di Pura-Pura Kahyangan Jagat
yaitu Pura Lempuyang Luhur, Pura Andakasa,Pura Watukaru, Pura Batur), Pura Goa
Lawah), Pura Uluwatu), Pura Besakihdan lain-lain.
Nah bagi kita yang di Jakarta, Jabar dan Banten dengan tidak
mengurangi rasa kesucian, Tirthayatra dapat dilakukan di Pura-pura ada di
sekitar kita seperti hari ini kita berkunjung ke Pura Halim… dengan segenap
hati ijinkan kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pengurus Pura halim dan Pengurus Pasraman di Pura ini Kepada Bapak Letkol
Suwarno selaku pimpinan Pasraman sekali lg kami mengucapak terima kasih atas
segala bantuan dan dukungannya kepada Pasraman Giri Kusuma Bogor.
Adapun
Tema Tirta Yatra kita kali ini adalah melalui pelaksanaan Tirtayatra kita
tingkatkan Kualitas Sradda dan Bhakti peserta didik dan keluarga besar Pasraman
Giri Kusuma.
Peserta
Tirta Yatra kali ini ke Pura Halim, Minggu 26 Mei 2019 berjumlah 180 orang
terdiri dari Siswa, guru dan Pemangku dari Pura Giri Kusuma.